Iklan

PORSENI NU TINGKAT NASIONAL MENJADI MOMENTUM BARU WARGA NU MEMBANGUN RAGA

Sumber: Majalah Aula

Surakarta, www.indonesianews.my.id (16-01-2022) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui panitia Porseni NU Tingkat Tahun 2023 resmi dibuka oleh Menteri Negara BUMN. Acara pembukaan dihadiri ribuan kontingen dan peserta dari berbagai provinsi di Indonesia. Tampak hadir Erick Tohir (Menteri Negera BUMN), Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah), Taj Yasin (Wakil Gubernur Jawa Tengah), KH. Miftahul Akhyar (Rais Aam PBNU), KH. Anwar Iskandar (Wakil Rais Aam), KH. Nusron Wahid (Wakil Ketua Umum PBNU), Yenni Wahid (Ketua OC 1 Abad NU), dll.

Ganjar Pranowo dalam sambutanya menyampaikan rasa optimis, bibit-bibit generasi muda ke depan, akan mampu berkompetisi bahkan sampai tingkat nasional. Sedangkan, Erick Tohir memberikan dukungan kepada NU untuk terus berkiprah dalam pembangunan sumber daya manusia yang kompetitif. Bahkan Erick Tohir secara khusus mendukung porseni NU bisa dilaksanakan tiga tahun sekali.

Porseni NU melombakan beberapa jenis olah raga diantaranya sepak bola, bulu tangkis, bola voli, dan pencak silat. Juga berbagai ajang perlombaan seni, seperti musabaqoh tilawatil quran, tilawatil kitab, alfiyah ibnu malik, dll.

Ahmad Munir, Koordinator Nasional (Kornas) Alumni Yayasan Mata Air mengapresiasi penyelenggaraan Porseni NU Tingkat Nasional Tahun 2023, yang mengusung visi membangun Raga, untuk membangun Peradaban Dunia. NU telah mencapai 100 Tahun usia ke-1, dan akan memasuki abad ke-2. Ini menjadi penanda organisasi ini, mendapat tempat dan diterima oleh mayoritas umat Islam Indonesia. NU tidak saja mengurusi urusan ukhrowi, tetapi juga komitmen membangun jasmani. 

Ahmad Munir, juga mengapreasiasi komitmen Pak Menteri BUMN, yang mengusulkan agar Porseni NU terus diadakan tiap 3 tahunan sekali. Tentu sejarah bagi NU, Porseni bisa dilangsungkan pada moment 1 Abad Nahdlatul Ulama, dengan menguatkan Pelajar, Mahasiswa, dan Santri. Tiga generasi Nahdliyin yang harus terus mendapatkan perhatian.” Terang Munir.


Post a Comment

0 Comments